Mei 12, 2011

And i said, it's Radical !


Beberapa minggu yang lalu seorang saudara sharing kepada saya tentang pengalamannya, ceritanya begini. Hari itu dia harus mengikuti kuis dari 2 mata kuliah, kita kuliah dikampus yang sama. Singkat cerita kuis pun berlangung, meskipun hanya kuis beberapa dari temannya tidak segan-segan untuk membuka courseware (Buku Pelajaran) dan mencotek jawabannya. Dia bilang, jujur saat itu dia benar-benar diuji, dia mengambil kursi dan duduk didepan kelas. Dia keliatan seperti orang yang bodoh, karena dikelilingi oleh teman-teman yang mencontek. Saat itu sangat mudah bagi dia untuk membuka courseware dan mencari jawaban kuisnya. Tapi justru hal itu tidak dilakukannya. Dia punya prinsip tentang "masa sih cuma karena kuis ini, aku harus mengorbankan suatu kebenaran". Akhirnya dia hanya menjawab 1 dari 4 soal. Kasus ini mungkin sangat kecil tapi bagi dia bermakna sangat dalam. Setelah ujian ada temannya juga yang update status "Horeee, kuis .... berhasil !" Padahal itu didapat dari hasil nyontek.
Mendengar cerita ini saya merasa terharu dan kagum dengan keyakinan yang dia punya. Saat dimana semua orang melakukan hal yang sama, tapi justru dia melawan arus. It's not easy. Dunia terkadang memandang hal ini hanya sepele, tapi dari hal kecil seperti inilah orang akan melihat kualitas hidup kamu.
Cerita yang sama juga dihadapi oleh rasul-rasul di zaman dulu tentang bagaimana mereka mau menjaga dan berbagi kebenaran. Di kitab Kisah para Rasul 4:1-3 "Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pegawai Bait Allah serta orang-orang Saduki. Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Mereka ditangkap dan diserahkan kedalam tahanan sampai keesokan harinya karena hari sudah malam." Dan dilanjutkan ke ayat
7-10 "Lalu petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak sedemikian itu? Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: Hai pemimpim-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang dihadapan kamu."
Wowwww,. amazing ! Kita bisa liaht passion mereka ketika mempertahankan suatu kebenaran dan bahkan di ayat selajutnya kalau kamu baca mereka justru semakin yakin dan terus mempertahankan keyakinan mereka.
Dunia makan hari makin kompromi dengan dosa. Ketika kita melakukan kebenaran kita dianggap orang aneh, sok suci, jangan terlalu rohani lah! Hidup ini mah dinikmatin aja, mengalir terus. Saya bersyukur hari ini menjadi orang yang berna-benar bisa melihat kebenaran. Meskipun belum sempurna tapi saya ingin terus berjuang dan belajar dari Alkitab. Kamu mungkin saat ini gampang menemukan hal-hal yang tidak benar dilingkunganmu. Bahkan di tempat kerja, di lingkungan kampus, dimanapun itu. Yang menjadi pertanyaan apa respon kita ketika melihat hal itu? Mengikut arus? Atau justru melawan arus? RADIKAL. Itulah hal yang harus kamu miliki. Radical for the Lord. Radikal karena kita benar-benar mau cinta kebenaran, kita mau cinta Tuhan.
Semoga kisah diatas bisa menginspirasi kamu untuk lebih radikal lagi. Dimanapun kamu berada. Jangan sampai dunia ini dipenuhi dengan ketidakbenaran!

Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar