November 07, 2011

Decision Maker

Apa yang terlintas dibenak anda jika mendengar tentang Yusuf?
Bagaimana dengan Petrus?
Bagaimana pula dengan Yudas Iskariot?
Pengkhianat, tidak mendengar perintah Tuhan,mungkin itu jawabannya anda. Dan anda benar! Ketiga tokoh diatas begitu dikenal dengan hal-hal negatif yang pernah mereka lakukan. Pergi melarikan diri, menyangkal Yesus bahkan menjual Yesus buah dari setiap keputusan mereka.
Kita ada saat ini, segala hal yang kita miliki adalah buah dari keputusan yang diambil dimasa lampau. Sangat gampang untuk membuat sebuah keputusan, tapi begitu sulit untuk menjaga keputusan itu.
Dulu waktu kuliah disemester awal saya berkenalan dengan seorang adik kelas. Makin hari makin dekat, hubungan dibangun lewat telepon, sms dan jejaring sosial ya kalo bahasa saat ini Long Distance Relationship. Singkat cerita akhirnya kita pacaran, tanpa diduga pacaran tersebut hanya berlangsung selama 1 bulanan.
Sangat gampang untuk berpacaran saat kita di drive oleh feeling. Buat orang muda, hmmm disisi inilah mereka begitu bergumul. Istilah kerennya "GALAU". It's easy to make a decision but it's hard to keep it. Keputusan yang saya ambil hanya bertahan 1 bulan.
Sangat disayangkan!
Setiap hari kita diperhadapkan dengan pilihan :
Setia vs Manipulasi
Jujur vs Bohong
Kerja sendiri vs Contek
Mengampuni vs Menghujat
Kepentingan sendiri vs Kepentingan bersama
Jangan ditanya soal mengambil keputusan, kita pasti jagonya. Tapi bagaimana dengan menjaganya? Apakah kita tetap setia>
Bagaimana dengan keputusan yang kita buat dulu :
Saat teduh setiap hari
Doa pagi
Belajar bersyukur
Memberi persembahan perpuluhan
Menjaga kekudusan
Tidak mencontek
Masihkah anda memegang keputusan itu?

Juni 09, 2011

LONG DISTANCE RELATIONSHIP !


Aku hanya pergi tuk sementara bukan tuk meninggalkanmu selamanya, kupastikan kembali pada dirimu tapi kau jangan nakal, aku pasti kembali....
Kalo kita hanya baca sekilas kalimat diatas mungkin tidak terlalu berkesan, tapi coba kita nyanyikan. hmmm, keliatannya udah ada yang tahu ya? Ya, kalimat diatas merupakan penggalan dari lagu yang dinyanyikan oleh Pasto. Sangat identik dengan kehidupan asmara dua sejoli yang harus berpisah untuk sementara waktu. Memang sih tidak dijelaskan mereka harus berpisah karena apa, mungkin saja pekerjaan, kuliah, urusan pribadi, kerja praktek dan lain-lain. Kalo mendengar kata “berpisah”, apa kira-kira yang ada dalam pikiran kita? Ditinggalkan, kesepian, khawatir, takut, hubungan akan terganggu, tidak punya banyak waktu untuk bersama, atau putus asa. Lebih tepatnya kita tanyakan kepada mereka yang menjalani LDR (Long Distance Reletionship) :D
Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Petrus. Seseorang yang selalu bersama setiap hari, menginjil bersama-sama, makan bersama, ketawa bersama, menyembuhkan orang bersama dan seketika harus berpisah. Kalo di buku Yohanes 13:36-38 “... Tuhan, kemanakah Engkau akan pergi? Jawab Yesus : Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku. Kata Petrus kepada-Nya : Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu! Jawab Yesus : Nyawamu akan kau berikan bagi-Ku? Sesunguhnya aku berkata kepadamu : Sebelum ayam berkokok engkau telah menyangkal Aku tiga kali”. Mungkin perdebatan seperti ini yang kita hadapi ketika harus berpisah dengan orang yang kita kasihi.
Kenapa sih kamu harus pergi?
Kamu rela ninggalin aku?
Kamu ga sayang ya sama aku?
Mungkin saja akan terjadi seperti itu. LDR membuat seseorang akan selalu rindu untuk bisa terus berkomunikasi, bahkan harus menghabiskan banyak pulsa pun tidak menjadi masalah asalkan bisa mendengar suaranya. Rasa kangen, rindu membuat kita mau melakukan apapun. Jika tidak ada kabar dari dia sehari, seperti mau mati rasanya! Apakah perasaan yang sama pernah juga kita rasakan ketika menyadari bahwa Yesus pergi untuk menyediakan tempat bagi kita? Rasa kangen kepada pacar apakah sama juga dengan rasa kangen kita untuk selalu dekat dengan-Nya? Rasa rindu untuk berbicara dengan pacar apakah sama juga dengan rasa rindu kita berbicara dengan Tuhan?
Bagaimana jika tidak berdoa?Bagaimana jika tidak saat teduh hari ini? Jika ini hanya hal yang biasa-biasa saja, kita perlu perlu cek hati kita. Sadar atau pun tidak kita menjalin LDR dengan Tuhan. Jika kita mengetahui bahwa kekasih kita pergi menyediakan tempat buat kita, apakah kita hanya terus berdiam?Tidak berkomunikasi dengan dia? Dia menyediakan waktu bagi kita untuk menghubungi Dia. Dia menunggu 24 jam, tapi kita hanya menghabiskan waktu untuk kebutuhan sendiri, menjadi egois! Dia menunggu kita hari ini. Dia akan datang kembali. Sudahkah saudara berbicara dengan-Nya hari ini?

Mei 28, 2011

Holy Spirit lives in me


Lulus kuliah pasti menjadi impian setiap mahasiswa, Benar bukan? Yang mahasiswa pasti berkata BENAR! :D Dan Wisuda itulah moment yang pasti ditunggu-tunggu. Impian akan menjadi kekuatan jika kita menghidupi impian itu, tapi justru hanya akan jadi mimpi jika itu hanya tertulis dalam buku diari. Ibarat pertandingan sepak bola, kita ingin menang dalam pertandingan Final tapi kita tidak mengikuti pertandingannya.
Sebualan terakhir ini, dua step telah saya lalui. Mungkin berbeda dengan kampus yang lain, di tempat saya kuliah untuk bisa menyelesaikan Proyek Akhir (D3) atau Tugas Akhir (S1) harus melalui 3 tahap, yaitu pengajuan judul, seminar judul dan yang terakhir sidang. Mendapat ide untuk membuat suatu Sistem Rekomendasi membuat saya semakin tertarik dan termotivasi untuk mengerjakannya. Awalnya mengajukan judul ke Admin jurusan dan setelah di ACC dilanjutkan untuk mendaftar seminar. Jumat, 27 Mei 2011 pukul 10.00 merupakan waktu yang sangat meneggangkan. Betapa tidak, saat seminar nanti, saya akan diperhadapkan dengan dua dosen penguji, yang akan bertanya seputar sistem yang nantinya akan saya kerjakan. Beberapa hari yang lalu teman saya dengan dosen penguji yang sama, judul Proyek Akhirnya ditolak. Hal ini membuat saya semakin gugup, takut, bercampur jadi satu. Detak jantung semakin cepat, tangan mulai gemetar dan sesekali saya pergi ke toilet membasahi muka dan berdoa. Waktu menunjukkan pukul 10.30, saya memasuki ruangan seminar, menunggu beberapa saat dosen penguji datang dan seminar pun dibuka oleh dosen pembimbing.
Tededemmmmmmmmmmmmm,.............
Saya menarik nafas dalam-dalam dan mulai mempresentasikan sistem yang akan saya buat. Sesi presentasi selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Saya merasa suasana begitu nyaman, para dosen mulai tertawa dan membuat saya semakin enjoyed menjawab pertanyaan mereka. Rasa nano-nano yang tadi saya rasakan menghilang dalam sekejab and i said : this is it, this is miracle, blessing for one trusted in Him. Singkat cerita seminar selesai dan dosen pembimbing menyampaikan beberapa masukan dari dosen penguji and he said : "engelhard, you got 90". Wowwww,. i'm totally happy. Wanna shout out loud,.. yeayy i made it ! :D
Saya sangat senang sekali dan bersyukur juga dengan jemaat yang dalam tiga bulan kedepan membahas tentang Roh Kudus. "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya" Yohanes 14:16. Roh Kudus akan selalu ada dalam kita, tapi apakah kita sadar akan keberadaan-Nya? Saya tidak pernah terpikirkan suasana seminar akan berjalan seperti itu tapi Roh Kudus menuntun saya untuk membuat seperti itu. Roh Kudus hidup dalam aku. Rasa gugup, takut dan apapun itu dipakai iblis untuk membuat kita tidak bisa melakukan apa-apa. Takut dengan Ujian Akhir Semester, takut dengan Tes Melamar Pekerjaan. Apa ketakutanmu hari ini? "... Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggalah berdiri ditempatmu, dan lihatlah bagaiman Tuhan memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, Tuhan akan menyertai kamu" 2 Tawarikh 20:17. Lakukan bagian kita, persiapkan dengan matang dan doakan. Jangan stress dengan masalah yang kamu hadapi hari ini, BERDOA! Minta Roh Kudus bantu mencari jalan keluar. Roh Kudus bisa bantu saya melewati seminar dengan hasil yang bagus, saya percaya Dia juga akan membantu kamu memenangkan setiap ujian yang akan kamu ikuti hari ini.

Tuhan Yesus Memberkati.

Mei 26, 2011

God Provides


Suatu sore bersama teman-teman bermain, kita berkumpul disalah satu lapangan futsal. Sebelumnya sudah di kasi tahu bahwa kita mau main futsal sore ini. Sekitar 10 orang sudah berkumpul, kita sudah menggunakan sepatu, pemanasan tapi satu hal kita baru menyadari kalo belum ada bola(tetoooooooooooootttt). Kebayang ga sih mau main futsal tapi tidak ada bolanya, bukan main futsal lagi yang bisa tapi cuma lari-lari. :D Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara motor dan dengan keras terdengar "ini bolanyaaaaaaa....." sambil melemparkannya ke arah kami. Serempak semua tersenyum dan langsung menuju lapangan dan bermain.
Lately, saya merasa begitu banyak kekhawatiran. Hal kecil pun terkadang membuat saya butuh banyak waktu memikirkan dan mencari solusinya. Puncaknya ketika orang tua memberi tahu tentang kuliah lanjut yang akan saya ambil, ada beberapa hal yang kemungkinan untuk lanjut kuliah lagi ke jenjang berikutnya 50:50. Siapa sih yang tidak mempunyai mimpi? Semua orang punya mimpi, apapun itu. Saya pribadi punya impian yang besar dan dengan adanya masalah ini membuat saya sangat khawatir. Sebelum saya memulai aktifitas hari itu saya membaca Alkitab pada 1 Tawarikh 12:18"Lalu Roh menguasai Amasai, kepala ketiga puluh orang itu: Kami ini bagimu, hai daud, dan pada pihakmu, hai anak Isai! Sejahtera, sejahtera bagimu dan sejahtera bagi penolongmu, sebab yang menolong engkau ialah Allahmu". Kalo kita membaca keseluruhan pasal ini kita akan tahu cerita tentang pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa yang disediakan Tuhan bagi daud. Tuhan tahu apa yang daud gumuli, Tuhan mengerti apa yang dibutuhkan oleh daud. Dan apa yang Tuhan beri, orang-orang yang gagah perkasa untuk membantu dia mengalahkan semua musuhnya.
Inilah yang membuat saya benar-benar di kuatkan kembali, khawatir hanya akan membuang waktu saya. Waktu yang terbuang itu sebenarnya bisa digunakan untuk belajar mungkin, bantu hidup orang, saat teduh bareng, tapi dihabiskan untuk berpikir. Hari ini saya benar-benar mengerti bahwa semakin kita dekat dengan Tuhan, Dia akan semakin penuhi hidup kita. Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Matius 6:26
Saya tidak tahu apa yang saudara khawatirkan hari ini, tentang pasangan hidup, pekerjaan, usaha, kuliah, sekolah, keluarga, komunitas apapun itu. Satu hal yang kita belajar hari ini bahwa Tuhan akan menyediakan, tapi bukan berarti kita hanya diam dan menunggu apa yang akan Tuhan beri, sekaligus juga kita melakukan bagian kita terlebih dahulu. Rasa khawatir mungkin akan sering kita rasakan, but just remember that God Provides !

Tuhan Yesus Memberkati.

Mei 18, 2011

Acceptance


Pernah membayangkan uang yang hanya memiliki satu sisi saja? Hmmm,.jika ada, sudah pasti itu uang palsu. Karena dimanapun setiap mata uang memiliki 2 sisi. Sama halnya juga dengan koin disamping ini, 2 sisi ini membuat koin ini berharga. Jika hanya ada satu sisi saja, sudah pasti itu bukan uang. Hari ini apakah anda membutuhkan uang? Jika anda butuh berarti anda akan menerima uang itu dengan 2 sisi yang ada didalamnya.
Terus apa hubungannya uang dengan "Acceptance" ?
Beberapa hari yang lalu di sore hari saya dan beberapa saudara bermain bola. Biasanya saya bermain futsal tapi kali ini kita bermain pake bola biasa yang ukuran bolanya lumayan besar. Singkat cerita kita bermaen sambil tertawa,. hmm dan tiba-tiba brekkkk... Kakiku mulai terasi sakit dan ketika saya lihat ternyata kukuh kaki jempol nyaris ke angkat, dan mulai berdarah. Sejenak saya berhenti, melihat-lihat sambil menahan rasa sakit. Tapi kegirangan saudara/i yang bermain bola membuat saya ingin bermain lagi. Akhirnya saya mengambil sepatu dan kembali lagi bermain. Sakit tapi itulah serunya bermain sepak bola. Bisa menggiring bola, menjebol gawang dan bekerja sama menjaga pertahanan.
Dari dua hal diatas saya mau bagiin bahwa sesuatu pasti memiliki dua sisi yang berlawanan. Sisi yang baik dan sisi yang buruk. Dua hal ini tidak bisa dipisahkan, ibarat seperti mata uang jika kamu hanya butuh satu sisi saja, maka uang itu tidak berharga. Bermain bola adalah hobby saya sejak kecil. Saya masih ingat waktu Sekolah Dasar, ketika bel istirahat berbunyi saya dan teman-teman langsung pergi ke lapangan dan bermain bola. Betapa serunya memiliki hobby seperti itu. Akan tambah seru lagi jika bisa menjebol gawang lawan,.woww senengnya tiada duanya. Dan itulah sisi baik dari bermain sepak bola. Saya juga pernah beberapa hari tidak bisa berjalan dengan sempurna, karena di tackling lawan. Sempat jari keliking bengkok, sakit banget. Ya itulah sisi buruknya. Segala kesakitan yang dulu saya pernah tidak membuat saya berhenti bermain bola taoi justru makin suka bermain bola.
Saya tidak tahu apa yang menjadi pergumulan kamu saat ini. Satu hal yang perlu kamu sadari ialah ketika kamu mengambil keputusan untuk menerima sesuatu baik itu barang, jasa, ataupun hubungan dengan sendirinya kamu juga sudah menerima dua sisi dari hal tersebut. Dengan sendirinya sudah deal dengan sisi baik dan sisi buruk dari sesuatu yang sudah kamu putuskan. Sangat mudah bagi kita untuk menerima sisi baik dari apa yang kita miliki, sebaliknya sangat sukar bagi kita untuk menerima hal buruk dari apa yang kita miliki. Saya bukan orang yang sepenuhnya bisa menerima hal yang buruk dari apa yang saya punya, tapi saya mau terus berjuang untuk itu. Saya banyak belajar justru dengan hal buruk ini Tuhan ingin saya mengerti bahwa:
1. Saya adalah orang yang lemah, untuk itu saya butuh Tuhan sebagai penopang hidup.
2. Saya harus berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak
3. Saya harus belajar dari kesalahan
Hari ini apa hal-hal yang kamu sudah terima, apa hal hal-hal yang sudah kamu putuskan. Keluarga, Pekerjaan, tempat kuliah, teman, komunitas, persahabatan, hobby, pacar, handphone, apapun itu. Semua ini memiliki hal baik dan buruk. Penerimaan itu adalah kunci agar kamu bisa menghargai apa yang sudah kamu miliki. Ketika kamu memilih bekerja di Perusahaan A, kamu harus bisa menerima segala kelebihan dan kekurangannya. Gaji mungkin saja tinggi tapi disisi lain kamu harus naik angkot berjam-jam untuk pergi kesana. Ketika kamu memutuskan untuk berpacaran, pasti itu adalah hal yang menggembirakan. Tapi bagaimana jika kamu harus putus? Ya itulah hal buruk yang harus kamu terima. "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." 1 Korintus 10:13. Inilah ayat yang menguatkan saya. Sulit, ya pasti sulit. Kamu mungkin butuh energi ekstra untuk menerima setiap sisi buruk itu. Tapi janji-Nya adalah pasti. Datang pada-Nya maka kamu akan dengan mudah menerima setiap sisi dari apa yang kamu miliki saat ini. Penerimaan yang sempurna dari dua sisi ini kan membuat kamu semakin dewasa.

Tuhan Yesus Memberkati.

Mei 12, 2011

And i said, it's Radical !


Beberapa minggu yang lalu seorang saudara sharing kepada saya tentang pengalamannya, ceritanya begini. Hari itu dia harus mengikuti kuis dari 2 mata kuliah, kita kuliah dikampus yang sama. Singkat cerita kuis pun berlangung, meskipun hanya kuis beberapa dari temannya tidak segan-segan untuk membuka courseware (Buku Pelajaran) dan mencotek jawabannya. Dia bilang, jujur saat itu dia benar-benar diuji, dia mengambil kursi dan duduk didepan kelas. Dia keliatan seperti orang yang bodoh, karena dikelilingi oleh teman-teman yang mencontek. Saat itu sangat mudah bagi dia untuk membuka courseware dan mencari jawaban kuisnya. Tapi justru hal itu tidak dilakukannya. Dia punya prinsip tentang "masa sih cuma karena kuis ini, aku harus mengorbankan suatu kebenaran". Akhirnya dia hanya menjawab 1 dari 4 soal. Kasus ini mungkin sangat kecil tapi bagi dia bermakna sangat dalam. Setelah ujian ada temannya juga yang update status "Horeee, kuis .... berhasil !" Padahal itu didapat dari hasil nyontek.
Mendengar cerita ini saya merasa terharu dan kagum dengan keyakinan yang dia punya. Saat dimana semua orang melakukan hal yang sama, tapi justru dia melawan arus. It's not easy. Dunia terkadang memandang hal ini hanya sepele, tapi dari hal kecil seperti inilah orang akan melihat kualitas hidup kamu.
Cerita yang sama juga dihadapi oleh rasul-rasul di zaman dulu tentang bagaimana mereka mau menjaga dan berbagi kebenaran. Di kitab Kisah para Rasul 4:1-3 "Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pegawai Bait Allah serta orang-orang Saduki. Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Mereka ditangkap dan diserahkan kedalam tahanan sampai keesokan harinya karena hari sudah malam." Dan dilanjutkan ke ayat
7-10 "Lalu petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak sedemikian itu? Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: Hai pemimpim-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang dihadapan kamu."
Wowwww,. amazing ! Kita bisa liaht passion mereka ketika mempertahankan suatu kebenaran dan bahkan di ayat selajutnya kalau kamu baca mereka justru semakin yakin dan terus mempertahankan keyakinan mereka.
Dunia makan hari makin kompromi dengan dosa. Ketika kita melakukan kebenaran kita dianggap orang aneh, sok suci, jangan terlalu rohani lah! Hidup ini mah dinikmatin aja, mengalir terus. Saya bersyukur hari ini menjadi orang yang berna-benar bisa melihat kebenaran. Meskipun belum sempurna tapi saya ingin terus berjuang dan belajar dari Alkitab. Kamu mungkin saat ini gampang menemukan hal-hal yang tidak benar dilingkunganmu. Bahkan di tempat kerja, di lingkungan kampus, dimanapun itu. Yang menjadi pertanyaan apa respon kita ketika melihat hal itu? Mengikut arus? Atau justru melawan arus? RADIKAL. Itulah hal yang harus kamu miliki. Radical for the Lord. Radikal karena kita benar-benar mau cinta kebenaran, kita mau cinta Tuhan.
Semoga kisah diatas bisa menginspirasi kamu untuk lebih radikal lagi. Dimanapun kamu berada. Jangan sampai dunia ini dipenuhi dengan ketidakbenaran!

Tuhan Yesus Memberkati.

Mei 10, 2011

When they see you, what's on their mind?


Hari minggu kemaren merupakan hari yang mengesankan buat saya secara pribadi. Hari dimana boleh melayani jemaat dengan jumlah hampir 1500 orang. Ini adalah kali pertama berdiri didepan orang sebanyak itu. Kepercayaan yang diberikan oleh Pelayan Campus Ministry untuk saya bertugas sebagai penyanyi membuat saya semakin semangat untuk memberi lebih buat Dia. Di akhir ibdah kemaren saya dan beberapa saudara/i yang ada di Campus Ministry Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Bandung yang memiliki IP di atas 3 di beri hadiah dan piagam penghargaan. Wow, saya sangat senang sekali. Ini bukan mau menyombingkan diri tapi ini membuktikan bahwa ketika saya mau mencari dan mengikuti jalan-Nya maka segala-Nya akan Tuhan tambahkan.
Hari ini bagaimana dengan anda?
Beberapa bulan terakhir ini saya sering memikirkan bagaimana caranya agar saya sebagai mahasiswa kristen bisa memberi dampak di akademik tapi kerohanian juga bisa bertumbuh! Banyak hal yang makin kesini Tuhan ajarkan pada saya, banyak ujian yang saya harus lewati yang membuat saya sadar bahwa sebagai mahasiswa juga harus belajar untuk hidup seimbang. Tidak sedikit saat ini mahasiswa yang berprestasi, kalau kita melihat di berita banyak yang membahas tentang prestasi anak muda. Saat ini tidak sedikit pula mahasiswa kristen yang aktif dalam pelayanan. Yang menjadi pertanyaan saya ada berapa yang bisa menyeimbangkan antara prestasi dengan kehidupan rohaninya?
2 tahun yang lalu saya tergolong orang yang pertama, mengejar ilmu tapi tidak terlalu peduli dengan kehidupan rohani, gampang sekali jatuh dosa. Tapi hari ini saya belajar untuk menjadi pengaruh dari 2 sisi hidup saya. Kerohanian membantu menyemangati orang kristen bisa berubah seperti yang pernah saya lakukan, dan Akademik untuk membuktikan kepada orang yang belum mengenal Tuhan bahwa kita bisa. Saat teduh makin dalam, belajar mengasihi orang lain dengan mengenal hidup mereka. Di akademik saya mulai bertanggung jawab atas harapan yang orang tua inginkan. Hari ini Tuhan menjawab itu semua dan saya bersyukur bisa menjadi inspirasi bagi orang disekitar saya.
Mungkin ketika kamu menegur sesorang, dia tidak akan langsung menalaah apa yang kamu katakan tapi dia akan melihat hidupmu. Mungkin kamu adalah orang yang pintar, juara kelas tapi kamu tidak takut Tuhan! Orang tidak akan terinspirasi. Sebaliknya jika kamu orang yang rohani, rajin pelayanan tapi Akademik kamu menurun itu juga tidak akan menginspirasi orang lain.
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang". Matius 5:13
Tuhan ingin kita menjadi garam. Kita tahu ya bahwa sifat garam itu adalah memberi rasa, arti dalamnya yaitu memberi pengaruh! Dimana pun kamu berada, jadilah pengaruh! Tuhan tidak peduli apa latar belakangmu, apa saja yang kamu miliki, kamu orang yang seperti apa? Dia hanya ingin hati kamu yang berubah mengikut Dia!
Hari ini mari kita belajar untuk menjadi pengaruh di lingkungan dimana kita berada, mulai dari hal yang kecil. Coba belajar jadi orang yang tepat waktu, datang kuliah tepat waktu, datang ke tempat kerja tepat waktu! Dan mereka akan mulai melihat bahwa Kristus hidup di dalam kamu!

Tuhan Yesus Memberkati.